Selasa, 08 Desember 2009

MERAJUT KASIH MEMBANGUN FOKUS MAPAWI


Itulah tema yang diusung pada acara “Secangkir Kopi di Fokus Mapawi” yang diadakan tanggal 5 sampai 6 Desember 2009 di Laman Apang Semangai (LAS). Acara ini merupakan sebuah terobosan baru dan akan menjadi agenda tahunan selain Makrab oleh Fokus Mapawi di Yogyakarta. Tujuannya adalah bersama anggota membahas program-program yang bermanfaat bagi kemajuan Fokus Mapawi sekaligus sebagai ajang menggali potensi-potensi yang dimiliki para anggota untuk dipersiapkan menjadi calon pengurus baru di periode selanjutnya. Maka ada wacana bahwa acara Secangkir Kopi di Fokus Mapawi selalu akan diadakan menjelang berakhirnya suatu kepengurusan di tubuh Fokus Mapawi.

Sesuai tema yang ditentukan kali ini, panitia mencoba menciptakan suasana hangat dan penuh kasih di awal-awal pertemuan. Saat perkenalan setiap peserta diminta untuk meletakkan tangannya di pundak teman di sebelah kanannya. Selanjutnya peserta tutup mata sambil merasakan aliran darah di tangan dan di pundak. Cara ini cukup efektif dalam memusatkan perhatian peserta untuk mengikuti acara. Apalagi di akhir kegiatan ini, koordinator acara menjelaskan makna sesungguhnya dari kegiatan tersebut. Kita tidak mungkin hanya tutup mata terhadap apa yang terjadi di Fokus Mapawi. Kita juga tidak hanya sekedar merasakan tapi juga mengalami apa yang terjadi sehingga kemudian kita bangkit untuk melakukan sesuatu.

Sesi I diisi dengan acara Selayang Pandang tentang Fokus Mapawi yang disampaikan oleh Ketua Fokus Mapawi. Yang disampaikan di sesi ini adalah sejarah, visi-misi, tujuan dan keanggotaan Fokus Mapawi. Selayang pandang ini dimaksudkan untuk dijadikan dasar bagi para peserta untuk merancang dan merumuskan kelebihan-kekurangan dan harapan kedepan demi kemajuan Fokus Mapawi (Dinamika Kelompok). Rumusan dan rancangan yang telah disepakati lewat dinamika kelompok tersebut dipresentasikan dan akan direkomendasikan kepada pengurus baru terpilih. Demi memeriahkan suasana agar rileks dan santai, panitia mengadakan beberapa permainan sederhana sebagai selingan. Sesi I ditutup dengan sneck (secangkir kopi dan gorengan).

Sesi II diisi dengan acara New Leaders Dialogue berupa debat akademik. Dengan dipandu oleh seorang moderator, peserta terbagi dalam dua kelompok “yes or no” dan diberikan topik yang sedang hangat dibicarakan. Peserta bebas memilih antara setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan pada topik dan berusaha memaparkan masing-masing alasannya. Tiga buah topik yang ditawarkan panitian antara lain; Pemberlakuan Ujian Nasional di Lingkungan Pendidikan Formal (SD, SMP, SMA), Budaya Minum-minuman Keras di Kalangan Masyarakat Kalimantan, Hanya dengan Menjadi PNS dapat Menjamin Kesejahteraan. Ketiga topik ini dilahap habis oleh para peserta baik yang berada di pihak pro (yes) maupun di pihak kontra (no). Gagasan-gagasan yang mereka paparkan sangat beralasan dan masuk akal. Identitas sebagai mahasiswa yang cerdas dan kritis tidak wajar dialamatkan kepada mereka. Pribadi-pribadi seperti inilah yang dibutuhkan Fokus Mapawi. Acara malam itu ditutup dengan doa penutup.

Pada sesi III yang dimulai pukul 10.00 WIB (Minggu siang), semua peserta yang hadir bersama-sama mendengarkan sharing dari salah seorang senior dan pemerhati kebudayaan asal Kalbar di Yogyakarta. Beliau adalah Bang Iwan asal kabupaten Sanggau. Pengalaman beliau sejak 1995 datang ke Jogja telah banyak memberikan motivasi dan bahkan inspirasi bagi peserta yang hadir. Pengalaman jatuh bangun forum-forum kabupaten di Yogyakarta juga memberikan manfaat yang lebih bagi Fokus Mapawi untuk mempertahankan eksistensinya. Sharing juga disampaikan oleh beberapa peserta berkaitan dengan pengalamannya hidup di Jogja. Acara ditutup dengan makan siang dan foto-foto bersama.

***