Sabtu, 12 Desember 2009

FOKUS MAPAWI MENYAMBUT KETUA BARU

D i sela-sela kehebohan acara Secangkir Kopi di Fokus Mapawi (5-6 Desember 2009), terselip sebuah agenda pembentukkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memilih Ketua Fokus Mapawi periode 2009-2010. Sehingga terpilihlah nama-nama yang tergabung dalam komisi ini, antara lain; Samuel Billy, Ferdi Pantar, Jaka dan Irma Todingbua. Keempat nama ini diajukan dengan berbagai pertimbangan, salah satunya adalah kesediaan mereka untuk bekerja keras demi terbentuknya kepengurusan baru di tubuh Fokus Mapawi.


Setelah terpilih, keempat nama ini langsung beraksi. Pertama-tama yang mereka lakukan adalah menjaring anggota Fokus Mapawi yang bersedia mencalonkan diri. Saat tak satupun yang berani mencalonkan diri, komisi ini memberikan tawaran ke anggota untuk mengajukan nama-nama yang pantas bagi mereka untuk menjadi calon ketua. Upaya ini sedikit memberikan hasil sehingga muncul lah tiga nama yang direkomendasikan. Ketiga nama tersebut adalah; Adi Lakinau (angkatan 2009), Marten Billy (angkatan 2007) dan Alpensius Jhoni (angkatan 2008).

Langkah selanjutnya adalah menanyakan kesediaan dari ketiga orang tersebut. Semuanya menyatakan siap untuk dicalonkan. Dengan demikian pihak KPU untuk sementara telah memiliki tiga nama untuk diajukan dalam daftar calon ketua Fokus Mapawi periode 2009-2010. KPU juga menunggu calon-calon lainnya hingga waktu yang ditentukan.

Selasa, 8 Desember 2009, tim yang tergabung dalam KPU ini mengadakan rapat kerja komisi. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa ketiga nama yang telah ditentukan diatas sah menjadi calon ketua Fokus Mapawi yang baru. Diditetapkan juga beberapa hal berkaitan dengan proses pemilihan termasuk waktu dan tempat pelaksanaan PEMILU. Dalam rapat tersebut diputuskan bahwa waktu dan tempat pelaksanaan PEMILU, yakni pada Minggu, 13 Desember 2009 di Asrama UPP1 Jalan Sukonandi no. 12 A Yogyakarta. Hal lain adalah terkait peraturan dan tata tertib pemilu sebagaimana yang tercantum dalam AD/ART Fokus Mapawi.

Berikut ini dicantumkan profile singkat para calon:

1. Alpensus Joni

Lahir di Ella Hillir pada tanggal 17 Februari 1990, Jhoe (biasa dipanggil) menempuh kuliah di Sanata Dharma pada tahun 2008. Jurusan yang dipilih saat itu adalah Tekhnik Elektro dan ditekuninya hingga sekarang. Jhoe semasa SMA aktif di UKS sekolah dan OSIS. Saat kuliah pun semangat organisasinya tetap menggebu, terbukti dengan bergabungnya pria kutilang (kurus, tinggi, langsing) ini dalam HMJ. Kini Jhoe bertekad melebarkan sayap organisasinya dengan aktif di Fokus Mapawi. Keterbukaan dan komunikasi yang baik menurutnya akan menjadikan Fokus Mapawi sebagai rumah bagi para anggotanya.

2. Michael Marten Billy

Lahir di Nanga Ella pada tanggal 1 Januari 1988, pria yang biasa dipanggil Dede ini sedang menjalani studi di UPN Yogyakarta jurusan Pertambangan. Dede bergabung dengan Fokus Mapawi pada tahun 2007 dan kini tinggal di Asrama Apang Semangai Selain hobi hang out with friends, Dede juga senang maen game dan dengerin musik. Organisasi yang pernah diikutinya adalah OSIS, Jurnalis, PSSV dan Viva Vox. Kini beliau juga sedang bergabung dengan PSM, MEC, HMJ dan Fokus Mapawi. Dede bertekad (jika menjadi ketua) akan mengembangkan kreativitas para anggota dengan program kerja yang menarik.

3. Erik Adi Lakinau

Pria bertubuh tambun ini biasa dipanggil Adi. Dia bergabung dengan Fokus Mapawi sejak tahun 2006. Namun karena program D3 yang ditempuhnya telah selesai, beliau kembali ambil program lanjut (PKS) pada tahun 2009 di Sanata Dharma jurusan PGSD. Adi senang berolahraga, sehingga menurutnya olahraga akan menciptakan kebersamaan dan kekompakkan bagi anggota Fokus Mapawi.

***

Selasa, 08 Desember 2009

MERAJUT KASIH MEMBANGUN FOKUS MAPAWI


Itulah tema yang diusung pada acara “Secangkir Kopi di Fokus Mapawi” yang diadakan tanggal 5 sampai 6 Desember 2009 di Laman Apang Semangai (LAS). Acara ini merupakan sebuah terobosan baru dan akan menjadi agenda tahunan selain Makrab oleh Fokus Mapawi di Yogyakarta. Tujuannya adalah bersama anggota membahas program-program yang bermanfaat bagi kemajuan Fokus Mapawi sekaligus sebagai ajang menggali potensi-potensi yang dimiliki para anggota untuk dipersiapkan menjadi calon pengurus baru di periode selanjutnya. Maka ada wacana bahwa acara Secangkir Kopi di Fokus Mapawi selalu akan diadakan menjelang berakhirnya suatu kepengurusan di tubuh Fokus Mapawi.

Sesuai tema yang ditentukan kali ini, panitia mencoba menciptakan suasana hangat dan penuh kasih di awal-awal pertemuan. Saat perkenalan setiap peserta diminta untuk meletakkan tangannya di pundak teman di sebelah kanannya. Selanjutnya peserta tutup mata sambil merasakan aliran darah di tangan dan di pundak. Cara ini cukup efektif dalam memusatkan perhatian peserta untuk mengikuti acara. Apalagi di akhir kegiatan ini, koordinator acara menjelaskan makna sesungguhnya dari kegiatan tersebut. Kita tidak mungkin hanya tutup mata terhadap apa yang terjadi di Fokus Mapawi. Kita juga tidak hanya sekedar merasakan tapi juga mengalami apa yang terjadi sehingga kemudian kita bangkit untuk melakukan sesuatu.

Sesi I diisi dengan acara Selayang Pandang tentang Fokus Mapawi yang disampaikan oleh Ketua Fokus Mapawi. Yang disampaikan di sesi ini adalah sejarah, visi-misi, tujuan dan keanggotaan Fokus Mapawi. Selayang pandang ini dimaksudkan untuk dijadikan dasar bagi para peserta untuk merancang dan merumuskan kelebihan-kekurangan dan harapan kedepan demi kemajuan Fokus Mapawi (Dinamika Kelompok). Rumusan dan rancangan yang telah disepakati lewat dinamika kelompok tersebut dipresentasikan dan akan direkomendasikan kepada pengurus baru terpilih. Demi memeriahkan suasana agar rileks dan santai, panitia mengadakan beberapa permainan sederhana sebagai selingan. Sesi I ditutup dengan sneck (secangkir kopi dan gorengan).

Sesi II diisi dengan acara New Leaders Dialogue berupa debat akademik. Dengan dipandu oleh seorang moderator, peserta terbagi dalam dua kelompok “yes or no” dan diberikan topik yang sedang hangat dibicarakan. Peserta bebas memilih antara setuju dan tidak setuju terhadap pernyataan pada topik dan berusaha memaparkan masing-masing alasannya. Tiga buah topik yang ditawarkan panitian antara lain; Pemberlakuan Ujian Nasional di Lingkungan Pendidikan Formal (SD, SMP, SMA), Budaya Minum-minuman Keras di Kalangan Masyarakat Kalimantan, Hanya dengan Menjadi PNS dapat Menjamin Kesejahteraan. Ketiga topik ini dilahap habis oleh para peserta baik yang berada di pihak pro (yes) maupun di pihak kontra (no). Gagasan-gagasan yang mereka paparkan sangat beralasan dan masuk akal. Identitas sebagai mahasiswa yang cerdas dan kritis tidak wajar dialamatkan kepada mereka. Pribadi-pribadi seperti inilah yang dibutuhkan Fokus Mapawi. Acara malam itu ditutup dengan doa penutup.

Pada sesi III yang dimulai pukul 10.00 WIB (Minggu siang), semua peserta yang hadir bersama-sama mendengarkan sharing dari salah seorang senior dan pemerhati kebudayaan asal Kalbar di Yogyakarta. Beliau adalah Bang Iwan asal kabupaten Sanggau. Pengalaman beliau sejak 1995 datang ke Jogja telah banyak memberikan motivasi dan bahkan inspirasi bagi peserta yang hadir. Pengalaman jatuh bangun forum-forum kabupaten di Yogyakarta juga memberikan manfaat yang lebih bagi Fokus Mapawi untuk mempertahankan eksistensinya. Sharing juga disampaikan oleh beberapa peserta berkaitan dengan pengalamannya hidup di Jogja. Acara ditutup dengan makan siang dan foto-foto bersama.

***

STAN TERBAIK DI PESTA SENI DAN BUDAYA DAYAK KE VII TAHUN 2009 DI YOGYAKARTA


Forum Komunikasi Mahasiswa dan Pelajar Kabupaten Melawi (Fokus Mapawi) terpilih sebagai yang terbaik untuk kategori Stan Pameran dalam Pesta Seni dan Budaya Dayak ke VII tahun 2009 di Yogyakarta. Kepastian Fokus Mapawi sebagai Stan Terbaik dalam pesta tahunan ini diumumkan pada saat malam penutupan Minggu, 29 November 2009. Pencapaian ini disambut suka cita oleh sebagian besar anggota Fokus Mapawi, tak terkecuali sang Ketua Forum (Yovi) dan koordinator Stan (Samad).


Sungguh diluar dugaan mengingat kemenangan ini diperoleh dari jerih payah dan perjuangan yang luar biasa. Kendala terbesar saat mempersiapkannya adalah minimnya dana dan keterbatasan tenaga. Lebih luar biasa lagi karena penghargaan ini diterima saat kondisi forum masih kacau balau. Kemenangan ini menjadi kemenangan kita bersama, demikian ucapan sang koordinator yang selama kegiatan berlangsung selalu stand by di stan kebanggannya.


Fokus Mapawi hadir dalam acara ini hanya sebagai partisipan. Tidak seperti pada tahun-tahun sebelumnya yang selalu ikut dalam festival tari, kali ini hanya bisa ikut dalam permainan rakyat dan stan pameran. Berbeda dengan forum-forum lainnya, kehadiran Fokus Mapawi kali ini terkesan sangat dipaksakan. Banyak pihak yang sangat menyayangkan hal ini, termasuk salah satunya adalah Bang Iwan (pemerhati kebudayaan dan senior). Sangat disayangkan jika Fokus Mapawi tidak hadir dalam pesta yang kali ini diselengarakan oleh Forum Mahasiswa Kutai Barat Kalimantan Timur. Pada hal pencapaian sungguh fantasis telah diraih saat berhasil menjadi penyelenggaran PSDBD ke VI tahun 2008 yang lalu.


Beberapa faktor yang memenangkan Fokus Mapawi sebagai Stan Terbaik kali ini, antara lain tampilan depan stan dengan kokohnya dua buah perisai raksasa di sisi kiri dan kanan. Di malam hari dua buah perisai ini bersinar terang dan menambah daya tarik bagi para pengunjung. Di bagian atas stan terdapat spanduk yang bertuliskan Laman Fokus Mapawi dan artinya Rumah Fokus Mapawi. Dinding bagian dalam stan dikelilingi dengan ukiran-ukiran bermotif Dayak. Sementara itu barang-barang pameran yang dipajang merupakan barang-barang kerajinan khas Dayak, seperti tengkalang, bubu, anyaman rotan berbentuk wadah nasi, mandau, sumpit dan panah. Selain barang-barang kerajinan, juga terdapat kaos bermotif dayak, stiker, gantungan kunci, dan kalender. Keberadaan barang-barang tersebut diatas mampu menarik perhatian banyak pengunjung sehingga daftar tamu yang tercatat di buku tamu mencapai kurang lebih 300 pengunjung yang berasal dari berbagai tempat di Yogyakarta.

***